Kayong Utara – Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di RT 04 Dusun Rantau Panjang, Desa Harapan Mulia Kecamatan Sukadana,Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat menuai sorotan. Proyek yang seharusnya mendukung ketahanan pangan itu ditemukan tidak memiliki plang informasi kegiatan, sementara kualitas pekerjaan juga diragukan.
“Di lapangan kami melihat proyek ini tidak dilengkapi plang. Padahal plang itu penting agar masyarakat tahu berapa anggarannya, siapa pelaksananya, dan bagaimana pertanggungjawabannya. Tanpa plang, transparansi dan akuntabilitas patut dipertanyakan,” ujar, Abdul Khaliq, Senin (30/9).
Ia menambahkan, dari sisi teknis terdapat indikasi penggunaan material yang tidak sesuai. “Terlihat jelas coran yang dipakai banyak pasirnya dan minim batu pecah. Kalau begini, tentu bangunan tidak akan kuat dan daya tahannya rendah,” tegasnya.
Khaliq menegaskan, proyek ini seharusnya tidak main-main karena berada di bawah pengawasan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kalimantan Barat. “Justru karena ada pengawasan BWS, kualitasnya harusnya lebih baik. Kalau ada temuan seperti ini, artinya perlu evaluasi lebih ketat,” tambahnya.
Ia pun meminta agar pihak BWS Kalbar segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung. “Program ini seharusnya memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Jangan sampai justru merugikan karena kualitas pekerjaan rendah,” pungkasnya.
(Tim)
