Jurnal news site.net,-Kalimantan Barat.
Pengerjaan jalan di Kecamatan Sukadana menuai tanda tanya. Sejumlah titik jalan terlihat baru dilapisi aspal tipis yang diduga hanya menggunakan metode sandsheet. Namun, proyek tersebut tidak dilengkapi papan informasi kegiatan sebagaimana mestinya.
Rudi Hartono Ketua tim investigasi NGO Gerakan Anti Suap Anti Korupsi (GASAK) Kayong Utara menyayangkan minimnya transparansi dalam pekerjaan jalan ini (3/9/2025).
“Kita menemukan pengerjaan jalan berupa pelapisan tipis dengan aspal, yang di lapangan biasa disebut sandsheet. Persoalannya, tidak ada plang proyek sehingga publik tidak tahu berapa besar anggaran yang dipakai, bersumber dari mana, serta siapa kontraktor pelaksananya,” ungkapnya.
Gasak Kayong Utara menegaskan bahwa setiap proyek yang menggunakan dana negara wajib disertai papan informasi sebagai bentuk keterbukaan kepada masyarakat.
“Tanpa plang proyek, ini rawan menimbulkan dugaan penyalahgunaan. Kita mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait menjelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan kecurigaan publik,” tambahnya.
Lebih jauh, Gasak Kayong Utara juga menyoroti kualitas pekerjaan. Menurut mereka, pelapisan tipis (sandsheet) umumnya hanya bersifat sementara dan kurang efektif jika dijadikan solusi utama peningkatan jalan.
“Kalau memang tujuannya untuk peningkatan jalan, harus jelas spesifikasi teknisnya. Jangan sampai hanya dilapisi tipis, sebentar rusak lagi. Apalagi kalau anggarannya besar, itu jelas merugikan masyarakat,” tegasnya.
Gasak Kayong Utara memastikan akan terus memantau dan bila perlu melayangkan surat resmi kepada pihak berwenang untuk meminta klarifikasi.
Akp