Iklan

Iklan

Bilik Buluk Menjadi Saksi Para Penimba Ilmu

Jurnal News Site
Tuesday, August 7, 2018, August 07, 2018 WIB Last Updated 2018-08-07T22:39:44Z

Cianjur - jurnalnewssite.com
Walau harus belajar beralaskan bilik-bilik buluk, dirumah panggung milik warga, sedikitnya ada 100 murid Sekolah Diniyah DTA Nurul Huda di Kampung Datarmuncang, RT 02/09 Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa Barat, mereka tetap semangat demi mendapatkan pendidikan agama islam.

Sekolah Diniyah DTA Nurul Huda sudah berdiri sejak tahun 2008 silam, bahkan sudah terdaftar didata elektrik Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (DJPI).

Namun, ironisnya sejak berdirinya DTA tersebut, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah dan pusat.

"Jangankan bantuan Untuk Ruang Kelas Baru (RKB), bantuan untuk buku pelajaran atau dana Biaya Oprasional Sekolah (BOS) pun belum pernah mendapatkannya," kata seorang guru.

Karena pentingnya pendidikan dasar Agama Islam bagi anak-anak, warga mengusulkan untuk mengadakan sekolah di kampung tersebut,  lalu didirikanlah oleh Forum Komunikasi Diniyah Takmiliah Awaliah (FKDTA) DTA Nurul Huda, berikut dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari DJPI No Kd.10.03/pp.008/458/2010 dari Kemenag.

"Ya, setiap harinya murid (santri) belajar di rumah pangung milik warga, dikarenakan belum memiliki bangunan sekolah. Ditahun-tahun kebelakang memang pernah mendapatkan bantuan Dana stimulan sebesar Rp.800.000, itupun hanya satu kali saja, tapi tidak kelanjutan," kata Dedi Stiadi, S.Pd (43) Kepala sekolah Diniyah DTA Nurul Huda kepada awak media, Selasa (7/8).

Memang benar, dari dulu sekolah ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik untuk gedung sekolah, dana BOS dan buku pelajaran, lebih mirisnya lagi upah guru pun bersumber dari swadaya orangtua murid.

Mewakili masyarakat Dedi Stiadi menyampaikan, "Jika memang pendidikan Diniyah diwajibkan oleh pemerintah, maka tolong perhatikan sarana juga prasarananya, dan untuk kedepannya kami mohon dengan sangat DTA Nurul Huda, diperhatikan dengan serius oleh pemerintah pusat dan daerah," tegasnya.

Mau tidak mau, semua murid harus rela belajar beralaskan bilik-bilik buluk dirumah panggung milik warga.

Ditemui awak media, Rianti siswi kelas VI yang didampingi teman-temannya mengaku pasrah menerima kenyataan, " mau gimana lagi pak, kami hanya bisa pasrah menerima kenyataan ini, kalau memang sekolah ini diwajibkan kami mohon perhatikan sekolah kami, pemerintah jangan menutup mata menutup telinga lihat keadaan sekolah kami," ucap Rianti dengan mata berkaca-kaca penuh haru.(sn)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bilik Buluk Menjadi Saksi Para Penimba Ilmu

Terkini

Topik Populer

Iklan