Kayong Utara – Jurnal NewsSite.
Aktivis Kayong Utara, Abdul Khaliq, mengingatkan agar masyarakat tidak tinggal diam dalam mengawal pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang saat ini tengah berjalan di berbagai titik di Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat.
Menurutnya, pengalaman beberapa tahun sebelumnya harus dijadikan pedoman bersama. Pasalnya, banyak pekerjaan P3TGAI yang dinilai bermasalah, mulai dari pengerjaan asal jadi, volume yang jauh dari ketentuan, hingga kualitas yang sangat rendah. Bahkan, tidak sedikit pekerjaan yang tak kunjung selesai hingga merugikan petani.
“Rekam jejak tahun-tahun sebelumnya jelas buruk. Banyak titik P3TGAI yang pekerjaannya asal-asalan, volumenya dikurangi, kualitas sangat rendah, bahkan ada yang mangkrak. Jangan sampai itu kembali terjadi,” tegas Abdul Khaliq, Senin (23/9/2025).
Ia menekankan, P3TGAI bukan sekadar proyek seremonial atau sekadar menyalurkan aspirasi politik, melainkan program strategis yang menyangkut kepentingan langsung para petani. Karena itu, pengawasan tidak boleh hanya dilakukan oleh pemerintah atau aparat, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Kalau masyarakat ikut mengawal, mustahil kontraktor atau pelaksana berani main-main. Sebaliknya, jika dibiarkan, praktik curang seperti pengurangan volume dan mutu rendah akan terus berulang, dan yang paling dirugikan adalah petani,” ujarnya.
Khaliq juga meminta agar pemerintah daerah dan instansi teknis benar-benar turun ke lapangan, bukan hanya menunggu laporan administrasi. Menurutnya, tanpa pengawasan ketat, program yang seharusnya menjadi solusi justru berpotensi melahirkan masalah baru.
“Pengawasan bersama adalah kunci. Kita tidak boleh lagi membiarkan program ini jadi proyek asal jadi. Tahun ini harus jadi momentum perbaikan total agar petani betul-betul merasakan manfaatnya,” pungkasnya.
(Tim).
