Cianjur,Jurnal News Site. 23 Desember 2025 — Kabar duka menyelimuti warga Kampung Cisarua RT 04 RW 04, Desa Cijampang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Sebuah insiden tragis terjadi pada Selasa sore, ketika enam orang anak yang sedang berenang di Sungai Cijampang terseret arus deras.
Akibat kejadian tersebut, dua anak dinyatakan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya hingga kini masih dalam proses pencarian.
Peristiwa nahas itu bermula saat keenam anak tersebut asyik berenang di pinggiran sungai. Namun suasana ceria mendadak berubah menjadi kepanikan ketika dua di antara mereka tiba-tiba terseret arus deras ke tengah sungai dan menghilang dari permukaan air.
Melihat kejadian tersebut, teman-teman korban yang selamat segera berlari meminta pertolongan kepada warga sekitar. Warga bersama tim evakuasi langsung melakukan pencarian dengan menyisir lokasi kejadian dan sepanjang aliran Sungai Cijampang.
Tak lama berselang, satu orang korban berhasil ditemukan tidak jauh dari titik awal mereka berenang. Namun saat dievakuasi ke darat, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung dibawa ke rumah duka.
Hingga berita ini diturunkan, satu korban lainnya masih belum ditemukan. Tim SAR, warga, serta pihak kepolisian terus melakukan upaya pencarian dengan menyisir sepanjang aliran sungai. Kendala minimnya pencahayaan karena hari mulai gelap sempat menghambat proses pencarian, namun petugas dan warga berkomitmen untuk melanjutkan pencarian hingga korban ditemukan.
Berdasarkan keterangan salah satu teman korban yang selamat, mereka awalnya hanya berniat berenang di pinggiran sungai.
“Tadi kami berenam berenang di pinggir, tiba-tiba dua teman kami terseret ke tengah dan hilang. Kami takut dan langsung teriak minta tolong,” ujarnya dengan nada trauma.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat mengimbau kepada seluruh orang tua agar lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama saat bermain di sekitar area perairan yang memiliki risiko tinggi.
“Pengawasan orang tua sangat penting untuk mencegah terjadinya kejadian serupa, terutama di musim cuaca yang tidak menentu dan arus sungai yang bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar IPTU Budi Rustandi, S.H., dari pihak kepolisian setempat.




