Catatan Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn.
Jakarta,-Jurnal News Site
Indonesia merupakan negara yang diberi karunia berlimpah oleh Tuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan corak dan kegunaan masing-masing. Kekayaan Indonesia, baik berupa sumber daya alam maupun keanekaragaman budaya, sudah semestinya semua itu menjadi tanggungjawab setiap penduduk Indonesia untuk menjaga dan mengelolanya demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.
Namun karunia yang berlimpah tersebut, merupakan suatu tantangan yang besar. Dibutuhkan sosok pemimpin negarawan, sebagai penggerak roda bangsa ini.
Sosok negarawan, bukan hanya sekedar sebutan, tetapi sosok yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan diakui oleh Negara lain. Sosok yang tegak lurus sesuai rumusanvvpedoman bernegara yang dituangkan dalam bentuk Undang-Undang Dasar.
Sosok negarawan adalah pemimpin yang mampu menolak menjual idealisme demi materi yang memberi kesenangan dunia dan individual semata. Sebagai seorang pemimpin, mereka menyadari kewajiban dan tanggungjawab untuk berkontribusi maksimal bag ibangsa dan negara dan tak sedikit diantara mereka justru rela mengorbankan jiwa raga demi kepentingan seluruh rakyat. Mereka berada di garda terdepan, yang demikianlah hakikat pemimpin dan negarawan yang sesungguhnya.
Sosok negarawan tersebut memiliki pemikiran cerdas dalam melihat kondisi bangsa dan negara. Mereka berpandangan jauh ke depan dengan merumuskan pedoman bernegara tanpa memikirkan kepentingan sekelompok golongan.
Indonesia sebagai negara yang besar masih dalam kabut gelap mencari sosok pemimpin yang negarawan. Hiruk pikuk menghadapi pemilu 2024 muncul jargon-jargon dan slogan-slogan para calon pemimpin yang akan dipilih oleh seluruh lapisan pemilih di Februari 2024 mendatang baik itu di tatanan pileg dan pilpres.
Pemilu atau pilpres sesungguhnya merupakan wujud demokrasi yang hidup di negeri ini. Lepas dari berbagai dinamika yang mewarnai iklim politik akhir-akhir ini. Tujuannya adalah memilih seorang wakil rakyat, baik dalam ruang lingkup kabupaten/ kota, provinsi, presiden dan wakil presiden.
Namun, setiap pelaksanaan dan pascapesta demokrasi digelar, masih menyimpan persoalan substansi yang jarang mengemuka. Persoalannya adalah apakah pesta demokrasi yang menghabiskan dana sangat besar mampu memilih dan menempatkan sosok negarawan atau politikus yang akan memimpin negeri ini. Suatu pertanyaan yang urgen untuk dijawab. Sebab, pertanyaan ini akan mengantarkan pada suatu jawaban yang berkorelasi secara signifikan terhadap hasil kepemimpinan yang diamanahkan.
Kita bersama harus bijak menentukan pilihan terhadap calon para pemimpin masa depan Bangsa Indonesia, rakyat jangan lagi tidak tau siapa yang negarawan dan siapa yang hanya berpura-pura jadi negarawan.
Seorang Pemimpin yang negarawan baik dia sebagai kepala negara, lembaga dan daerah juga legislatif harus memiliki keahlian dan pemahaman tentang ketatanegaraan, juga ahli dalam tata kelola pemerintahan, arif dan bijaksana dalam merumuskan program-program yang berkenaan degan tata kelola pemerintahan, loyal kepada tuannya yaitu " Rakyat" dan Negaranya.
Tidak ada kegagalan dalam menjalankan program - program pembangunan, pertanian, pendidikan, pertahanan dan kemakmuran rakyatnya.
Pemimpin yang negarawan juga dapat menjalankan ketaatan asas dalam menyusun kebijakan negara, taat asas dalam menjalankan politik negara dan dapat mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan.
Tidak mengatur atur arah demokrasi, tidak membangun dinasti, tidak memperkaya diri, tidak membangun politik identitas, tidak melakukan money politikk dan dapat membangun kesejukan d isemua lapisan rakyatnya.
Inilah gambaran sosok pemimpin harus kita pilih di 2024, baik Presiden dan Wakilnya juga para wakil rakyat di parlemen juga perwakilan daerah.
Mari kita berfikir jernih, untuk memilih sosok pemimpin negarawan di pesta demokrasi yang hanya tinggal menghitung bulan saja.
*) Akademisi dan Pakar Hukum